Arsip Kategori: Nama-nama Al-Masih

Apa nama asli yesus yang disampaikan oleh malaikat kepada Yusuf?

Soal

Apa nama asli yesus yang disampaikan oleh malaikat kepada Yusuf?

Jawab

Nama Ibrani asli Yesus adalah יְהוֹשֻׁעַ (baca: Yehoshua, Yoshua) dan, bentuk konstruknya, ישוע (baca: Yeshua). Nama sehari-harinya dalam bahasa Aram adalah ישוע (baca: Yeshue).

Nama ini kemudian di-Helenisasi jadi Ιεσους (baca “Iesuus”), karena Yesus hidup dalam dunia Helenistik, jadi dia juga bicara dan disapa dengan bahasa Yunani dalam kehidupan sehari-hari. Nama Ιεσους (baca “Iesuus”) kemudian di-Inggris-kan jadi “Jesus”, di-Arab-kan jadi “Isa” dan di-Indonesia-kan jadi “Yesus” dan “Isa”.


Version

English | Bahasa Indonesia

 

Yang memberi nama Yesus/ Isa

Soal

Siapakah yang memberi nama Yesus/ Isa?

  1. Maria (Lukas 1:28-35)
  2. Yusuf (Matius 1:20-25)
  3. Keduanya benar

Jawab

C. Keduanya benar.

Uraian

Jibril/ Gabriel menyampaikan firman dari Allah kepada Maria (Lukas 1: 28-35) dan kepada Yusuf  (Matius 1:20-25) agar mereka berdua memberi nama bayi itu Yehoshua (Yesus atau Isa) pada waktu acara pemberian nama bayi dalam adat Israel kuno yang berlangsung pada hari ke-8, yaitu tanggal 1 Januari.

Sebagian dari ratusan gelar Isa/ Yesus

Ada banyak sekali gelar Isa Al-Masih dalam Alkitab, tidak kurang dari 200 gelar. Secara garis besar, ratusan gelar itu dapat dikelompokkan jadi 3, yaitu:

  1. Gelar yang merujuk ke makhluk manusia Isa Al-Masih.
  2. Gelar yang merujuk ke hakikat atau esensi Isa Al-Masih, yaitu Ilmu Allah.
  3. Gelar yang merujuk ke kodrat ganda Isa (makhluk manusia Isa sekaligus hakikat Isa).
Dalam posting ini saya tuliskan sebagian kecil gelar Isa dalam Alkitab. Keterbatasan waktu membuat posting kurang memungkinkan untuk menuliskan ratusan gelar Isa tersebut. Dalil ayat hanya saya cantumkan untuk gelar-gelar tertentu yang belum banyak diketahui orang, sedangkan untuk gelar-gelar yang umumnya orang sudah tahu tidak perlu saya cantumkan lagi. Mungkin lain waktu akan saya tuliskan seluruh gelarnya beserta ayatnya.

A. Gelar yang merujuk ke makhluk manusia Isa

    • Nabi
    • Rasul
    • Raja dan Maharaja. Karena Isa raja seluruh dunia, maka Isa dapat disebut “raja Arab”, “raja Yahudi”, “raja Indonesia”, “raja [berbagai bangsa]”. Jadi bila disebut “raja orang Yahudi”, maka hal itu bukan hal yang salah. Dan bila disebut “raja orang Indonesia” juga tidak salah, karena Isa adalah raja seluruh dunia, bahkan juga raja akhirat yang membawahi para malaikat. Dalam kisah Natal, orang Majus menyembah Isa dalam kapasitas Isa sebagai raja yang baru dilahirkan (Matius 2:2).
    • Raja Damai (Raja Isa tidak menggunakan perang sebagai media dakwah, tidak tercatat satu kali pun Isa berperang)
    • Al-Masih (Al-Masih adalah gelar bagi Raja Yang Dilantik oleh Allah)
    • Hamba Allah
    • Juru Selamat. Arti nama Isa itu sendiri adalah “Juru Selamat”. Jadi mustahil menyangkal ke-juru-selamat-an Isa bila mengetahui makna nama Isa dari bahasa Ibraninya dan mengimani Isa. Lagi pula nama “Isa (Juru Selamat)” diberikan oleh Allah, artinya ini bukan nama sembarangan. Ini mengindikasikan bahwa tugas dari Allah bersesuaian dengan nama yang diberikanNya.
    • Penebus
    • Guru
    • Kurios dalam makna “Sayyidina” atau “Tuan” atau “Gusti”
    • Anak Domba Allah
    • Anak DombaNashoro (Orang Nazaret)
    • Anak Daud
    • Imam Besar Agung (Imam Mahdi)
    • Pembela
    • Al-AminSaksi yang setia dan benar
    • Sahabat
    • Anak Manusia (ben Adam)
    • Anak Sulung

 

B. Gelar yang merujuk ke hakikat Isa (hakikat Isa adalah Ilmu Allah, yaitu Esensi Dzat Allah). Berikut ini bukan gelar yang merujuk ke makhluk manusia Isa

  • Sang Kudus (Al-Quddus) ➡ Tetapi kamu telah menolak Isa Sang Kudus dan Sang Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. (Kisah 3:14)
  • Sang Kebenaran (Al-Haq) ➡ Sabda Isa kepadanya, “Akulah Ad-Din, Al-Haq (Sang Kebenaran), dan Al-Hayyu. Tak seorang pun datang kepada ”Sang Bapa” kecuali melalui Aku. (Yohanes 14:6)
  • Sang Hidup (Al-Hayyu) ➡ Sabda Isa kepadanya, “Akulah Ad-Din, Al-Haq, dan Al-Hayyu (Sang Hidup). Tak seorang pun datang kepada ”Sang Bapa” kecuali melalui Aku. (Yohanes 14:6)
  • Sang Awal (Al-Awwal) ➡ Aku adalah Alfa dan Omega, Sang Pertama dan Sang Terkemudian, Al-Awwal (Sang Awal) dan Sang Akhir.” (Wahyu 22:13)
  • Sang Awal dari ciptaan Allah. Awal dari ciptaan Allah tidak berarti ciptaan yang awal. Artinya awal dari ciptaan Allah adalah firman, sebab firman ada sebelum ciptaan. Firman dulu, baru kemudian tercipta makhluk. ➡ “Kepada malaikat jemaah di Laodikia, tuliskanlah demikian: Inilah yang dikatakan oleh Amin, yaitu Saksi yang setia dan benar, awal dari ciptaan Allah (Wahyu 3:14)
  • Sang Alfa (Sang Alif) ➡ Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. “Aku adalah Alfa (Alif, A) dan Omega (Z), Sang Tuhan berfirman, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Al Qodir (Sang Mahakuasa).” (Wahyu 1:7-8)
  • Sang Akhir (Al-Aakhir) ➡ Aku adalah Alfa dan Omega, Sang Pertama dan Sang Terkemudian, Al-Awwal (Sang Awal) dan Al-Aakhir (Sang Akhir).” (Wahyu 22:13)
  • Sang Omega (Z) ➡ Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. “Aku adalah Alfa (Alif) dan Omega (Yaa”), Sang Tuhan berfirman, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Al Qodir (Sang Mahakuasa).” (Wahyu 1:7-8)
  • Sang Ilmu Allah (Al-”Ilm) ➡ (Yohanes 1:1-14)
  • “Anak”  (Kata kias yang merujuk ke Ilmu Allah)
  • “Anak Tunggal” (Kata kias yang merujuk ke Ilmu Allah)
  • Sang Mahakuasa (Al-Qodir) ➡ Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. “Aku adalah Alfa (Alif, A) dan Omega (Z), Sang Tuhan berfirman, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Al Qodir (Sang Mahakuasa).” (Wahyu 1:7-8)
  • Sang Tuhan berfirman ➡ Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. “Aku adalah Alfa (Alif, A) dan Omega (Z), Sang Tuhan berfirman, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Al Qodir (Sang Mahakuasa).” (Wahyu 1:7-8)
  • Sang Hikmah (Al-Hikmah) ➡ (Amsal 8 cf Yohanes 1:1-18)
  • Sang Ada ➡ Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. “Aku adalah Alfa (Alif) dan Omega (Yaa”), Sang Tuhan berfirman, Sang ada dan Sang sudah ada dan Sang akan selalu ada, Al Qodir (Sang Mahakuasa).” (Wahyu 1:7-8)
  • Tuhan. Sebab, hakikat Isa adalah Ilmu Allah Sang Esensi Dzat Allah. Esensi Dzat Allah berkodrat Tuhan, maka hakikat Isa pasti berkodrat Tuhan. ➡ Pada mulanya Ilmu Allah telah ada. Ilmu itu ada bersama-sama Allah. Tuhan adalah Ilmu Allah dan Ilmu Allah adalah Tuhan. (Yohanes 1:1)

Patut saya tekankan kepada Anda, gelar ilahi dalam ayat-ayat ini merujuk kepada Ilmu Allah yang merupakan hakikat Isa Al-Masih dan juga yang merupakan esensi Dzat Allah.

C. Gelar yang merujuk ke kodrat ganda Isa (ke makhluk Isa sekaligus ke hakikat Isa)

  • Sang Kalam (Kalam Baru pada makhluk manusianya sekaligus Kalam Tak Didahului Ketidaaan pada hakikatnya)
  • Ilmu Allah dalam makna seperti kita menyebut buku yang jadi media untuk menuliskan firman Allah sebagai Ilmu Allah/ Firman Allah.
  • Kurios dalam makna “Sayyid sekagius Robb” (Gusti, Tuan).
  • Gembala yang baik
  • Sang Jalan (Ad-Din) → Sabda Isa kepadanya, “Akulah Ad-Din (Sang Jalan), Al-Haq, dan Al-Hayyu. Tak seorang pun datang kepada ”Sang Bapa” kecuali melalui Aku. (Yohanes 14:6)
  • Imanuel

 

Penggolongan gelar ini perlu sekali untuk benar. Bila tidak, maka akan ke luar argumen keliru yang tidak nyambung akibat salah penggolongan.

Contoh:

Tuhan kok makan, Tuhan kok mati, dsj

Di sini, disinformasi diproduksi dengan cara mencampurkan antara gelar “Tuhan” (gelar dalam kelompok 2) dengan predikat “makan” yang merupakan aktivitas manusia Isa dan yang seharusnya jadi predikat kalimat untuk gelar dalam kelompok 1.

Yang betul, bila subyek kalimat merujuk ke hakikat Isa, maka predikat dan obyek kalimat hendaknya juga merujuk ke hakikat Isa. Begitu juga sebaliknya, jika subyek kalimat merujuk ke makhluk manusia Isa, maka predikat dan obyek kalimat hendaknya juga merujuk ke makhluk manusia Isa. Prinsipnya, subyek, predikat, dan obyek setara.

Asalkan kita paham dengan gelar-gelar Isa dan klasifikasinya, maka teknik disinformasi semacam itu dapat dilihat dengan sangat mudah, semudah Anda bernafas. Setelah terlihat, tentu saja mudah dijawab. Eh, malas menjawab bukan dosa lho… 👿

Simpulan

  1. Isa Al-Masih punya ratusan gelar.
  2. Ratusan gelar itu diklasifikasi jadi 3, yaitu: gelar yang merujuk ke makhluk manusia Isa, gelar yang merujuk ke hakikat Isa yaitu Ilmu Allah yang berkodrat Tuhan, dan gelar yang merujuk ke keduanya sekaligus.
  3. Kegagalan dalam memahami gelar dan klasifikasi ini menyebabkan seolah-olah Injil berkontradiksi. Inilah kontradiksi semu akibat gagal paham.
  4. Mencampuradukkan antara 3 jenis gelar itu menghasilkan disinformasi, dan disinformasi ini digunakan sebagai salah satu teknik dakwah yang diterapkan oleh sejumlah aktivis dakwah Islam untuk mendakwahkan agamanya. Begitulah kenyataannya.

Nama Yesus dalam Perjanjian Lama

Nama “Yesus” diberikan oleh Yusuf atas perintah Allah yang disampaikan kepadanya melalui malaikat Gabriel alias Jibril.

Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius 1:21)

tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus. (Matius 1:25)

Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah nama “Yesus” pernah dinubuatkan sebelumnya oleh para Nabi Perjanjian Lama.

“Emang ada nama yesus di PL?” Pertanyaan yang sejenis ini sering kita dengar dan banyak umat Al-Masih tidak bisa menjawab pertanyaan mudah ini.

Kenapa?

Sebab “Yesus” itu pengindonesiaan untuk nama Ιεσους ‘Iesuus’, yaitu nama Yunani atau nama Helenis untuk Isa Al-Masih. Nama Helenis ini dipakai di seluruh kitab dan surat Perjanjian Baru yang berbahasa asli Yunani. Nama Helenis itu tidak akan ditemukan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama yang berbahasa asli Ibrani dan Arami.

Untuk menemukan nama “Yesus” dalam kitab-kitab berbahasa Ibrani, maka kita perlu mengetahui nama asli Isa dalam bahasa Ibrani, yaitu: יְהוֹשֻׁעַ (dibaca: Yehoshua, Yoshua) dan, bentuk kontraksinya, ישוע (dibaca: Yeshua).

Matius 1:17 dalam bahasa asli (Yunani), bahasa Ibrani, dan bahasa Inggris menunjukkan padanan Iesous (bhs Yunani), Yeshua (bhs Ibrani), dan Jesus (bhs Inggris).
Matius 1:17 dalam bahasa asli (Yunani), bahasa Ibrani, dan bahasa Inggris menunjukkan padanan Iesous (bhs Yunani), Yeshua (bhs Ibrani), dan Jesus (bhs Inggris). Lihat kata yang digarisbawahi.

 

Yehosua dan bentuk kontraksinya, yaitu Yesua.
Yehosua dan bentuk kontraksinya, yaitu Yesua.
יהושע

Transkripsi: YHWŠ

Tranliterasi:

יְהוֹשֻׁעַ : Yɘhôšua (Yehoshua)

יהוֹשֻׁעַ : Yhôšua (Yoshua)

Bentuk kontraksi:

יֵשׁוּעַ = Yešua (Yeshua)

Helenisasi: Ιεσους (Iesous, baca: Iesūs)

Setelah mengetahui nama asli Isa dalam bahasa Ibrani, barulah kita dapat melihat nubuat mengenai nama Isa alias Yesus alias Yoshua dalam Alkitab Perjanjian Lama.

Contohnya, nubuat oleh Nabi Zakharia dalam kitab Zakharia. Salah satu contoh ayat yang menubuatkan Yesus/ Yoshua adalah:

8 Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu  —  sungguh kamu merupakan suatu lambang. Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas. (Zakharia 3:8)

Ayat ini menubuatkan kedatangan Yoshua (bhs Ibrani) alias Ιεσους ‘Iesuus’ (bhs Yunani) alias Yesus (bhs Indonesia) alias Isa (bhs Indonesia) ratusan tahun kemudian setelah ayat ini turun. Sayangnya, untuk tahu jawaban mudah dan sederhana ini, Anda perlu tahu bahasa Yunani dan bahasa Ibrani beserta setting budaya mereka. Tanpa ilmu ini, pertanyaan semudah itu jadi nampak seolah sulit.