Winter solstice dijadikan argumen fiktif untuk mengkontra Natal.
Kenapa fiktif? Sebab winter solstice berlangsung antara tanggal 20-23 pada abad 1-4 M, bukan tanggal 25 Desember.
Kelompok-kelompk anti-Natal mengaitkan Winter Solstice dengan Natal dengan menggunakan sesat nalar post hoc ergo propter hoc1: karena Natal (25 Desember) berlangsung setelah Winter Solstice (19-23 Desember), maka Natal disebabkan oleh Winter Solstice.
Waspadalah dengan jenis sesat nalar yang tersamar ini dalam argumen anti-Natal.
Catatan
1Sesat nalar Post Hoc Ergo Propter Hoc (Setelah Ini, Maka Karena Ini): karena A terjadi setelah B, maka B menyebabkan terjadinya A. Contoh sesat nalar jenis ini begini: Andi bersin. Semenit kemudian, pesawat terbang jatuh. Pesawat terbang jatuh setelah Andi bersin, maka bersinnya Andi itu menyebabkan jatuhnya pesawat terbang.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa Yesus lahir bukan pada bulan Desember, sehingga merayakan Natal pada bulan Desember untuk merayakan hari kelahiran Yesus sebenarnya adalah perayaan yang salah alamat, apalagi tanggal 25 Desember adalah hari lahirnya dewa matahari yaitu dewa yang diagungkan oleh para penyembah berhala –pagan- di kawasan Mediterania.
Sebenarnya….
Yesus Kristus alias Isa Al-Masih betul-betul lahir pada bulan Desember. Dalil Alkitab tentang Natal dan bukti sejarah menunjuk ke 25 Desember sebagai hari lahir Isa Al-Masih. Milad Al-Masih alias Natal Kristus pada 25 Desember tidak salah alamat.
Tanggal 25 Desember bukan hari lahir dewa matahari Romawi. Tidak ada bukti materiil yang mendasari opini ini, juga tidak ada bukti materiil yang menguatkan opini ini. Hari lahir dewa matahari itu terjadi pada masa Winter Solstice atau titik balik matahari di belahan bumi utara. Bukti menunjukkan, Winter Soltice abad 1-4 Masehi berlangsung tanggal 20-23 Desember, sedangkan Winter Solstice abad 5 Masehi berlangsung tanggal 19-20 Masehi.
Hal ini membuktikan, kelahiran Dewa Matahari abad 1-5 Masehi berlangsung tanggal 19-23 Desember, bukan 25 Desember. Tuduhan Natal 25 Desember adalah perayaan hari lahir Dewa Matahari adalah fitnah.
Tanggal 25 Desember diakui oleh kebudayaan pagan sebagai hari raya kelahiran Dewa Matahari. Tanggal 25 Desember diadopsi untuk kristenisasi dengan memanfaatkan hari raya mereka dan menggabungkan tanggal dan ritual mereka ke dalam hari raya Kristen, untuk mempermudah kristenisasi itu.
Tuduhan bahwa Natal berasal dari pagan bertentangan dengan bukti-bukti. Tuduhan itu adalah fitnah.
Bukti menunjukkan, perayaan Natal (25 Desember) dan Perayaan Kelahiran Dewa Matahari Romawi (19-23 Desember pada abad 1-5 M) berlangsung pada tanggal berbeda.
Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari.
Sebenarnya….
Pada kurun waktu 325-354 M, Winter Solstice, waktu di mana perayaan Dewa Sol berlangsung, jatuh pada kisaran tanggal 20-21 Desember, bukan 25 Desember. Silakan lihat daftar Winter Solstice Roma abad 4 Masehi. Ada selisih waktu 4-5 hari antara Hari Raya Dewa Sol (Natalis Solis Invicti) dan Hari Raya Natal Kristus (Natalis Invicti). Bukti-bukti memperlihatkan, Natal tidak berasal dari ritual penyembahan Dewa Matahari.
Katanya, winter solstice Romawi kuno selalu jatuh tanggal 25 Desember Kalender Julian.
Nyatanya, winter solstice Romawi kuno tanggalnya tidak tetap. Winter solstice abad 1-4 M terjadi antara tanggal 20-23 Desember, tidak pernah terjadi tanggal 25 Desember. Sedangkan winter solstice abad 5 Masehi berlangsung antara tanggal 19-20 Desember.
Year
December Solstice
400
20 Dec
02:05 LMT
401
20 Dec
07:56 LMT
402
20 Dec
13:35 LMT
403
20 Dec
19:28 LMT
404
20 Dec
01:15 LMT
405
20 Dec
07:03 LMT
406
20 Dec
12:56 LMT
407
20 Dec
18:36 LMT
408
20 Dec
00:32 LMT
409
20 Dec
06:26 LMT
410
20 Dec
12:05 LMT
411
20 Dec
18:01 LMT
412
19 Dec
23:50 LMT
413
20 Dec
05:38 LMT
414
20 Dec
11:34 LMT
415
20 Dec
17:17 LMT
416
19 Dec
23:14 LMT
417
20 Dec
05:12 LMT
418
20 Dec
10:53 LMT
419
20 Dec
16:50 LMT
420
19 Dec
22:42 LMT
421
20 Dec
04:27 LMT
422
20 Dec
10:20 LMT
423
20 Dec
15:59 LMT
424
19 Dec
21:49 LMT
425
20 Dec
03:41 LMT
426
20 Dec
09:17 LMT
427
20 Dec
15:10 LMT
428
19 Dec
21:03 LMT
429
20 Dec
02:49 LMT
430
20 Dec
08:46 LMT
431
20 Dec
14:34 LMT
432
19 Dec
20:28 LMT
433
20 Dec
02:28 LMT
434
20 Dec
08:09 LMT
435
20 Dec
14:02 LMT
436
19 Dec
19:57 LMT
437
20 Dec
01:40 LMT
438
20 Dec
07:33 LMT
439
20 Dec
13:17 LMT
440
19 Dec
19:06 LMT
441
20 Dec
01:03 LMT
442
20 Dec
06:42 LMT
443
20 Dec
12:33 LMT
444
19 Dec
18:28 LMT
445
20 Dec
00:10 LMT
446
20 Dec
06:02 LMT
447
20 Dec
11:48 LMT
448
19 Dec
17:36 LMT
449
19 Dec
23:33 LMT
450
20 Dec
05:15 LMT
451
20 Dec
11:07 LMT
452
19 Dec
17:07 LMT
453
19 Dec
22:54 LMT
454
20 Dec
04:49 LMT
455
20 Dec
10:40 LMT
456
19 Dec
16:30 LMT
457
19 Dec
22:25 LMT
458
20 Dec
04:06 LMT
459
20 Dec
09:52 LMT
460
19 Dec
15:46 LMT
461
19 Dec
21:27 LMT
462
20 Dec
03:14 LMT
463
20 Dec
09:03 LMT
464
19 Dec
14:50 LMT
465
19 Dec
20:46 LMT
466
20 Dec
02:32 LMT
467
20 Dec
08:22 LMT
468
19 Dec
14:21 LMT
469
19 Dec
20:09 LMT
470
20 Dec
01:59 LMT
471
20 Dec
07:51 LMT
472
19 Dec
13:40 LMT
473
19 Dec
19:34 LMT
474
20 Dec
01:20 LMT
475
20 Dec
07:08 LMT
476
19 Dec
13:04 LMT
477
19 Dec
18:51 LMT
478
20 Dec
00:38 LMT
479
20 Dec
06:29 LMT
480
19 Dec
12:17 LMT
481
19 Dec
18:06 LMT
482
19 Dec
23:51 LMT
483
20 Dec
05:36 LMT
484
19 Dec
11:30 LMT
485
19 Dec
17:17 LMT
486
19 Dec
23:04 LMT
487
20 Dec
04:57 LMT
488
19 Dec
10:51 LMT
489
19 Dec
16:45 LMT
490
19 Dec
22:37 LMT
491
20 Dec
04:28 LMT
492
19 Dec
10:23 LMT
493
19 Dec
16:13 LMT
494
19 Dec
21:57 LMT
495
20 Dec
03:46 LMT
496
19 Dec
09:36 LMT
497
19 Dec
15:21 LMT
498
19 Dec
21:06 LMT
499
20 Dec
02:54 LMT
500
19 Dec
08:46 LMT
* Semua waktu menggunakan waktu lokal Roma. Tanggal menggunakan Kalender Julian yang digunakan di Roma pada abad itu.
Bukti ini melawan opini bahwa Natal dari perayaan Sol yang terjadi pada saat Winter Solstice. Bukti ini memperkuat paham bahwa Natal 25 Desember tidak berasal dari perayaan pagan.
Titik balik matahari di hemisfer utara berlangsung pada bulan Desember, kisaran tanggalnya antara tanggal 20-23 Desember, tergantung dari posisi geografi pengamat. Titik balik matahari musim dingin (winter solstice) di Roma pada abad 1-4 Masehi selalu jatuh antara tanggal 20-23 Desember dan tidak pernah jatuh pada tanggal 25 Desember.
Bukti berdasarkan kalkulasi komputer tersebut menunjukkan bahwa opini yang menyatakan titik balik matahari musim dingin terjadi pada tanggal 25 Desember adalah tanpa dasar dan tidak sesuai kenyataan.
Menimbang titik balik terjadi antara 20-23 Desember, maka anggapan bahwa kaisar Romawi antara abad 1-4 M menetapkan kelahiran dewa matahari pada tanggal 25 Desember hanyalah opini tanpa dasar.
Perayaan Winter Solstice berlangsung pada hari di mana titik balik matahari itu terjadi. Faktanya, titik balik antara abad 1-4 Masehi tidak jatuh pada tanggal 25 Desember. Maka, perayaan Winter Solstice juga terjadi antara tanggal 20-23 Desember, bukan 25 Desember.
Perayaan Winter Solstice di negara Eropa selain Roma, yaitu di Inggris, membuktikan perayaan Winter Solstice terjadi pada tanggal 21 Desember 2013, saat titik balik matahari terjadi pada tanggal itu.
Simpulan
Winter solstice atau titik balik matahari musim dingin terjadi antara tanggal 20-23 Desember, bukan 25 Desember.
Festival Winter Solstice terjadi pada hari di mana titik balik matahari itu terjadi, yaitu antara tanggal 20-23 Desember, bukan 25 Desember.
Perayaan Natal Kristus alias Milad Al-Masih tidak berasal dari perayaan Winter Solstice.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.