Arsip Kategori: Maria/ Maryam/ Miryam

Yusuf-Maria sudah menikah atau baru bertunangan saat tiba di Betlehem? (Lukas 2:5/Matius 1:24-25)

Kontradiksi semu

Yusuf-Maria sudah menikah atau baru bertunangan saat di Betlehem? (Lukas 2:5/Matius 1:24-25)

  1. Baru bertunangan (Lukas 2: 5)

    Yusuf mendaftarkan diri bersama Maria, tunangannya, yang sedang hamil. (Lukas 2:5)

  2. Sudah menikah (Matius 1: 24-25)

    Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus. (Matius 1:24-25)

Jadi mana yang benar ? Apakah Maria masih sekedar tunangan dari Yusuf atau apakah mereka memang sudah menikah ? Siapakah yang benar, Matius atau Lukas ?

Sebenarnya….

Lukas 2: 5 maupun Matius 1: 24-25 mengisahkan Yusuf dan Maria telah menikah sebelum mereka tiba di betlehem. Keduanya benar. Begini nalarnya.

Uraian

Kata “tunangannya” dalam terjemahan Lukas 2: 5 tersebut diterjemahkan dari frasa τη μεμνηστευμενη αυτω γυναικι ‘tê memnêsteumenê autô gunaiki’.

Kata kuncinya adalah μεμνηστευμενη ‘memnêsteumenê’ “yang ditunang”. Kala kata ini adalah perfect (sempurna), menandakan tunangan itu telah tuntas sampai ke ujung dari masa pertunangan, yaitu: pernikahan. Maka, μεμνηστευμενη ‘memnêsteumenê’ berarti “yang telah tuntas ditunang”. Ini menandakan pertunangan Yusuf-Maria tidak putus di tengah jalan dan selamat sampai menikah.

Dengan demikian, kata γυναικι dalam konteks ini berarti “istri”, bukan “tunangan”.

Kalau begitu, terjemahan Lukas 2:5 adalah:

supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, istrinya yang telah tuntas ditunanginya, yang saat itu sedang mengandung. (Lukas 2: 5)

 Jadi, Lukas 2: 5 maupun Matius 1: 24-25 mengisahkan Yusuf dan Maria telah menikah sebelum mereka tiba di Betlehem.

Simpulan

  1. Lukas 2: 5 maupun Matius 1: 24-25 mengisahkan Yusuf dan Maria telah menikah sebelum mereka tiba di Betlehem. Jadi, saat mereka di Betlehem, mereka telah resmi menikah.
  2. Teknik produksi kontradiksi semu:
    • memanfaatkan celah terjemahan.

 

Waktu dalam Kalender Julian Peristiwa Ref
Suatu hari antara tanggal 1-24 Desember 5 SM Yusuf dan Maria yang telah menikah tiba di Betlehem. Lihat uraian dalam “Yusuf-Maria sudah menikah atau baru bertunangan saat tiba di Betlehem? (Lukas 2:5/Matius 1:24-25)
25 Desember 5 SM Isa Al-Masih lahir dalam gua kandang. Lihat uraian dalam “Alur Pemikiran Mengenai Natal 25 Desember
Suatu hari antara 26 dan 30 Desember 5 SM Yusuf, Maria, dan Isa pindah ke rumah dalam kota Betlehem. Matius 2: 11
31 Desember 4 SM Persiapan sunatan  (hajatan religius dan sosial). Menimbang latar sosial Lukas 2: 21
1 Januari 4 SM Isa disunat (hajatan religius dan sosial). Lukas 2: 21
2 Februari 4 SM Pentahiran Maria/ Maryam Lukas 2: 22
6/7 Januari 4 SM Orang Majus tiba di Betlehem  Lihat uraian dalam “Kapan orang Majus mengunjungi Yesus
Februari 4 SM Matius 2:13-15
Februari-April 4 SM Matius 2:13-15
April 4 SM Lukas 2:39; Matius 2: 15, 19-23


Version

English | Bahasa Indonesia

Apa Maria naik keledai dari Nazaret ke Betlehem?

Soal

Apa Maria naik keledai dari Nazaret ke Betlehem?

Jawab

Dia lebih mungkin naik gerobak kayu yang ditarik keledai.

Pembahasan

Yusuf tidak mampu membeli anak domba sebagai hewan kurban. Ini menyiratkan, mereka tidak mampu membeli kendaraan mahal, seperti kuda, lembu, dan unta. Hewan yang paling umum dan paling murah dipakai oleh rakyat jelata pada jamannya adalah keledai. Dari latar sosial ini, kita mendapat gambaran bahwa Maria menaiki keledai dari Nazaret ke Betlehem. Dan latar sosial ini pula yang menyebabkan berbagai lukisan tentang perjalanan Maria menggambarkan Maria menaiki keledai.

Bagaimanapun,  kita perlu mempertimbangkan profesi Yusuf sebagai tukang kayu.

Bukankah Ia adalah anak seorang tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maryam dan saudara-saudara-Nya adalah Yakub, Yusuf, Simon, dan Yuda? (Matius 13: 55)

Sebagai tukang kayu, Yusuf punya kemampuan untuk membuat gerobak kayu yang digunakannya untuk mengambil kayu atau pohon dari hutan atau pasar ke bengkel kerjanya dan mengantarkan produk jadinya ke pasar atau ke rumah pembelinya. Produk-produk kayu yang berukuran besar, seperti pintu, lemari, meja, perlu gerobak untuk mengantarkannya ke rumah pembelinya.

Dengan menggabungkan informasi latar sosial dan profesi Yusuf, kita mendapatkan gambaran tentang gerobak kayu yang ditarik oleh keledai.

Maria mungkin naik gerobak kayu yang ditarik keledai kepunyaan Yusuf ini untuk menempuh perjalanan dari Nazaret ke Betlehem dalam keadaan hamil tua.

Alasan lain untuk gambaran ini: ada risiko keguguran yang lebih tinggi bagi ibu hamil tua yang berjalan kaki jarak jauh atau yang naik punggung keledai dalam jarak jauh selama 4-7 hari. Menaiki gerobak kayu yang ditarik keledai lebih aman bagi ibu hamil tua dan janinnya, terlebih bila gerobak kayu itu diberi alas empuk, seperti tumpukan jerami, kain, bantal, dsb.

Kendaraan ini nantinya juga berguna membawa mereka mengungsi dari Betlehem ke Mesir.


Bibliografi

1http://www.spiritualjourneys.org.uk/pdf/cwtravel.pdf; akses 31 Mei 2015

2http://www.studylight.org/dictionaries/hbd/view.cgi?n=340; akses 31 Mei 2015

 Version

English | Bahasa Indonesia

Berapa lama Maria tinggal di rumah Elisabet, istri Zakharia?

Soal

Berapa lama Maria tinggal di rumah Elisabet, istri Zakharia?

Jawab

Sekitar tiga bulan.

Dan Maria tinggal sekitar tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya. (Lukas 1: 56)

Kata “sekitar” menunjukkan pembulatan.


Version

English | Bahasa Indonesia

 

Apakah Yahudi kuno mengenal pertunangan dan pernikahan?

Soal

Apakah Yahudi kuno mengenal pertunangan dan pernikahan?

Jawab

Ya.

Pertunangan (אירוסין ‘`êrû’sîn) adalah masa pengudusan atau penyucian, sehingga kedua mempelai telah disucikan saat memasuki pernikahan. Aktivitas seksual dilarang dalam periode ini.1 Poin kunci periode ini adalah pengudusan. Seks dalam periode pertunangan bertentangan dengan prinsip penyucian. Dalam periode pengudusan atau penyucian inilah Gabriel atau Jibril mengunjungi Maria dan, sekitar 3 bulan kemudian, Yusuf. Dengan demikian, Gabriel mengunjungi mereka berdua saat mereka suci..

Pernikahan (נישואין ‘nishû`în’) adalah masa setelah pertunangan. Pernikahan dimulai setelah pembacaan akad nikah dan pemberkatan pernikahan. Aktivitas seksual dipandang suci setelah  ritual tersebut.


Bibliografi

1 Talmud, Kidushin 12b http://www.halakhah.com/pdf/nashim/Kiddushin.pdf ;  akses 29 Juni 2015

Version

English | Bahasa Indonesia

Usia Maria saat menikah dan melahirkan Isa/ Yesus

Ada beberapa petunjuk sehubungan dengan usia Maria menikah, yaitu:

Ilustrasi Maria
Ilustrasi Maria
  1. Maria disebut perawan dengan nuansa perempuan muda, bukan perawan tua.
  2. Melakukan perjalanan dari Nazaret ke Hebron (Lukas 1: 39) yang berjarak sekitar 131,33 km melalui daerah berbahaya. Ini mengindikasikan usia Maria sudah cukup matang untuk menempuh perjalanan ini dan sudah dianggap mampu menjaga diri.
  3. Perempuan Israel yang sudah melewati tradisi bat-mitzvah (sekitar umur 13 tahun/ akil balik) sudah dapat menikah. Namun, pernikahan pada usia ini tidak disokong oleh nilai tradisional masyarakat Ibrani masa itu, sedangkan pertunangan diperbolehkan.
  4. Menurut Pirkei Avot 5: 21 yang membahas tentang siklus hidup orang Israel kuno, usia ideal pernikahan orang Ibrani kuno adalah 18 tahun.1

Menimbang butir-butir tersebut di atas dan mengasumsikan Maria mengikuti siklus hidup umumnya orang Israel kuno, maka Maria menikah pada umur 18 tahun. Maria melahirkan Isa Al-Masih pada usia 18-19 tahun pada tanggal 25 Desember 5 SM Kalender Julian. Inilah Natal.

Simpulan

Maria menikah pada umur 18 tahun dan melahirkan Isa/ Yesus pada kisaran umur 18-19 tahun.


Bibliografi

1http://www.sefaria.org/Pirkei_Avot.5?lang=en&layout=lines&sidebarLang=all; akses 1/5/2015 01:00

…Delapan belas adalah usia untuk menggelar tenda pernikahan….

Maria-Yusuf ke Bethlehem dalam rangka sensus atau mudik lebaran?

Disinformasi

Yusuf dan Maria pulang ke Betlehem itu pulang kampung (mudik) dalam rangka Hari Raya Tabernakel (Hari Raya Pondok Daun/ Sukkot).

Sebenarnya….

Mengenai sebab Yusuf dan Maria ke Betlehem, kota asal Daud leluhurnya, tertulis secara eksplisit dalam kitab Lukas 2:2-5.

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia Romawi. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi penguasa di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem,  — karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud —, supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. (Lukas 2:1-5)

Ayat 1 menyebutkan perintah Kaisar Romawi untuk sensus penduduk. Pelaksaan sensus di wilayah Siria terjadi pada abad 5 SM oleh Kirenius, ini disebut sensus pertama Kirenius (ayat 2). Ayat 3 menyebutkan dampak dari perintah Kaisara Romawi dan pelaksanaan perintah itu, yaitu: orang mendaftarkan diri di kotanya masing-masing. Ayat 3 secara eksplisit menyebutkan bahwa motif orang kembali ke kota asalnya adalah untuk mengikuti sensus penduduk. Ayat 4 mengisahkan Yusuf dan Maria juga sama seperti penduduk lainnya, yaitu kembali ke kota asalnya. Alasan kembalinya Yusuf dan Maria ke Betlehem disebutkan secara eksplisit dalam ayat 5, yaitu untuk mengikuti sensus penduduk.

supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. (Lukas 2:5)

Bacaan secara teliti dan cermat pada ayat 1-5 tersebut di atas, sebenarnya yang membuat orang-orang Yahudi pulang mudik adalah sensus penduduk, bukan mudik hari raya tabernakel (sukkot, pondok daun), juga bukan mudik hari raya apapun. Hari Raya Pondok Daun atau Hari Raya Tabernakel (Sukkot) bukan hari raya yang mendorong warga untuk pulang kampung, justru sebaliknya, Hari Raya ini mewajibkan semua orang Israel (termasuk Yahudi), khususnya yang laki-laki, untuk pergi ke Yerusalem, yaitu ke Bait Allah Yerusalem alias Ka”bah Sulaiman.

Tiga kali setahun haruslah engkau mengadakan perayaan bagi-Ku.  Hari raya Roti Tidak Beragi haruslah kaupelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, sebab dalam bulan itulah engkau keluar dari Mesir, tetapi janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa.  Kaupeliharalah juga hari raya menuai,(i) yakni menuai buah bungaran dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang. Tiga kali setahun semua orangmu yang laki-laki harus menghadap ke hadirat Tuhanmu TUHAN. (Keluaran 23:14-17)

Gambaran bahwa seluruh umat Israel berkumpul berdoa di Bait Allah pada hari Raya Pondok Daun dapat kita temukan dalam Lukas 1:10-11.\r\n

Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. (Lukas 1:10-11)

Ayat 10 mengisahkan seluruh umat Israel berkumpul di luar ruangan Kudus dan Maha Kudus. Ini menunjukkan bahwa kedatangan Jibril ke Zakharia dalam Lukas 1:10 itu terjadi pada saat Hari Raya Pondok Daun (Hari Raya Tabernakel/ Sukkot).

Hari Raya Pondok Daud dirayakan dengan membuat pondok dari daun.
Hari Raya Pondok Daud dirayakan dengan membuat pondok dari daun.

Simpulan

  1. Motif Yusuf dan Maria ke Betlehem adalah dalam rangka mengikuti sensus penduduk, bukan mudik hari raya apapun.
  2. Hari Raya Tabernakel (Sukkot/ Pondok Daun) memerintahkan orang untuk pergi dari kampung halamannya masing-masing menuju ke Yerusalem.
  3. Hari Raya Tabernakel bukan waktu untuk mudik hari raya.
  4. Hari Raya Tabernakel (Sukkot/ Pondok Daun) adalah saat di mana malaikat Jibril mendatangi Zakharia.

Istilah

(i)Hari Raya Menuai: Hari Raya Tabernakel alias Hari Raya Sukkot alias Hari Raya Pondok Daun

 

Nalar silsilah Isa/ Yesus dalam Lukas dari garis Maria

Dari co-text(i) yang melingkupi silsilah Isa Al-Masih alias Yesus Kristus dalam Lukas 3: 23-38, diketahui silsilah tersebut dari garis Maria.

Perhatikan, Lukas 1: 1 hingga Lukas 3:22 yang mendahului Lukas 3:23-38. Lukas 1:1 hingga 3:22 menceritakan keluarga besar Maria.

    1. Lukas 1: 5-25 ➡ Jibril/ Gabriel mengunjungi Zakharia, kepala keluarga Elisabeth, saudara Maryam. Jibril berkata bahwa Elisabet, saudara Maryam itu, akan hamil.
    2. Lukas 1: 26-38 ➡ Jibril menemui Maria dan menyampaikan firman Allah yang ditujukan bagi Maria.
    3. Lukas 1: 39-56 ➡ Maria mengunjungi Elisabet yang sedang hamil tua, mengandung Nabi Yohanes Pembabtis.
    4. Lukas 1: 57-80 ➡ Yohanes Pembabtis, keponakan Maria, lahir. Zakharia, suami Elisabet saudara Maria mendapat mujizat bisa kembali berbicara dan kemudian bernubuat.
    5. Lukas 2 : 1-6 ➡ Maria melahirkan Yesus Kristus alias Isa Al-Masih.
    6. Lukas 2: 7- 20 ➡ Para gembala menjenguk Maria dan bayi Yesus (ayat 16) setelah ditemui oleh para malaikat.
    7. Lukas 2: 21-40 ➡ Maria membawa Yesus Kristus alias Isa Al-Masih ke Bait Allah di Yerusalem.
    8. Lukas 2: 41- 52 ➡ Maria membawa Yesus ke Yerusalem untuk mengikuti upacara Bar Mitzvah pada saat Paskah Taurat.
    9. Lukas 3:1-22 ➡ Yohanes keponakan Maria (anak Elisabet) membabtis Yesus Kristus sesuai perintah Allah baginya.

Seperti yang kita lihat di atas, Lukas 1: 1 hingga Lukas 3:22 mengisahkan Maria dan keluarga besarnya. Lukas 3:23-38 adalah kelanjutan dari cerita Lukas mengenai Maria dan keluarga besarnya. Maka, silsilah Yesus/ Isa yang dimuat oleh Lukas 3:23-39 adalah silsilah Yesus dari garis Maria. Kalau begitu, Lukas pasal 1 hingga pasal 3 mengisahkan tentang Maria dan keluarga besarnya.

Lukas 1 hingga Lukas 3 mengisahkan tentang Maria, keluarga intinya, dan besarnya.
Lukas 1 hingga Lukas 3 mengisahkan tentang Maria dan keluarga besarnya.

Kaum anti-Injil sering gagal melihat hal ini. They can’t see the forest for the trees. Mereka terpaku melihat pohon, sehingga tidak bisa melihat hutan di depan mata mereka.

Simpulan

  1. Lukas 1:1 hingga Lukas 3:22 yang menjadi co-text Lukas 3:22-38 mengisahkan tentang Maria dan keluarga besar Yusuf serta hubungannya dengan Isa/ Yesus.
  2. Maka, silsilah yang tercantum dalam Lukas 3:22-38 adalah silsilah Isa dari garis keturunan Maria.

Istilah

(i)Co-text/ ko-teks : teks yang melingkupi suatu teks. Sering pula disebut “konteks [internal]” yang perlu dibedakan dengan istilah “konteks eksternal” yang merujuk ke superstruktur di mana struktur teks itu lahir.

 

Perihal keperawanan Maria saat kandung & lahirkan Isa Al-Masih / Yesus Kristus

Ilustrasi Maria
Ilustrasi Maria

Maryam perawan sebelum dan selama melahirkan Isa Al Masih. Penekanan ajaran tentang keperawanan Maryam dalam kitab Injil menunjukkan bahwa Isa Al Masih bukan lahir hasil hubungan badan antara Maryam dengan seorang pria.

26. Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Jibril pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nasaret,
27. kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maryam. (Injil Lukas 1:26-27)

Begitu firman Allah disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Maryam, seketika itu pula manusia Isa Al Masih ada dalam rahim Maryam. Peristiwa ini selalu diingat dalam perayaan Natal tiap tanggal 25 Desember.

Bahwa Maryam masih perawan saat mengandung Isa Al Masih (Yesus kristus) merupakan hambatan bagi fitnah yang dilancarkan oleh para alim ulama Yahudi bahwa Isa Al Masih adalah anak hasil hubungan zinah antara Maryam dengan seorang perwira militer Romawi1 yang bernama Tiberius Julius Abdes Panthera.

Andai fitnah itu sesuai kenyataan, maka Maryam seharusnya sudah dihukum mati, sesuai syari’at Taurat yang berlaku di kalangan Yahudi pada masa itu.

20 Tetapi jika tuduhan itu benar dan tidak didapati tanda-tanda keperawanan pada si gadis,
21 maka haruslah si gadis dibawa ke luar ke depan pintu rumah ayahnya, dan orang-orang sekotanya haruslah melempari dia dengan batu, sehingga mati  —  sebab dia telah menodai orang Israel dengan bersundal di rumah ayahnya. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu. (Syari’at Taurat, Ulangan 22: 20-21)

Nyatanya, justru sebaliknya. Injil mengisahkan Maryam tetap hidup sekurang-kurangnya sampai 33 tahun setelah peristiwa kelahiran Isa Al Masih alias Natal Kristus. Mahkamah agama Yahudi tidak menjatuhkan hukuman mati kepada Maria.

Pula, andai fitnah itu benar, Isa Al Masih juga tidak dapat memasuki Bait Allah Yerusalem seumur hidup dan juga tidak dapat mengajar di sinagog-sinagog Yahudi, karena diasingkan dari jama’ah berdasarkan syari’at Taurat Ulangan 23:2.

Seorang anak haram janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN. (Syari’at Taurat, Ulangan 23:2)

Nyatanya, Injil mengisahkan, Isa Al Masih dapat memasuki bait Allah, misal, saat Isa Al Masih disunat di Bait Allah (Injil, Lukas 2:21) dan saat upacara bar mitzvah (Lukas 2:41-42) di Bait Allah. Pada masa dewasanya, Isa Al Masih dapat mengajar di Bait Allah dan sinagog-sinagog Yahudi serta tidak dikucilkan dari jama’ah Allah masa itu.

Simpulan

Maria hidup sampai usia tua dan Isa dapat keluar-masuk Bait Allah dan sinagog. Kedua hal ini menunjukkan bahwa:

  1. Maria adalah perawan saat mengandung dan melahirkan Isa Al-Masih
  2. Isa Al-Masih bukan anak di luar nikah dan bukan anak hasil zinah.

 

Bibliografi

1Origen. Contra Celcus. 248 M. Buku I Bab XXVIII Halaman 11

“…born in a certain Jewish village, of a poor woman of the country, who gained her subsistence by spinning, and who was turned out of doors by her husband, a carpenter by trade, because she was convicted of adultery; that after being driven away by her husband, and wandering about for a time, she disgracefully gave birth to Jesus, an illegitimate child, who having hired himself out as a servant in Egypt on account of his poverty, and having there acquired some miraculous powers, on which the Egyptians greatly pride themselves, returned to his own country, highly elated on account of them, and by means of these proclaimed himself a God.”

Tanggal lahir Yesus Kristus (Isa Al-Masih)

Injil mengisahkan bahwa Maria melahirkan bayi Yesus Kristus alias Isa Al-Masih saat waktunya sudah tiba.

εγενετο δε εν τω ειναι αυτους εκει επλησθησαν αι ημεραι του τεκειν αυτην

 egeneto de en tō inai autūs ekī eplēsthēsan ai hēmerai tū tekīn autēn

Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin (Lukas 2:6, terjemahan TB LAI)

Frasa αι ημεραι ‘ai hēmerai’ berarti waktu atau hari. Sementara itu, kata επλησθησαν ‘eplēsthēsan’ berbentuk aorist pasif dan berasal dari kata πληθω ‘plēthō’ “mengisi, menggenapi, memenuhi, menyempurnakan”.

Lema plethoo dalam leksikon Greed IPD

Maka, kata επλησθησαν ‘eplēsthēsan’ berarti: telah terisi sampai penuh atau telah terpenuhi (Ing: have fulfilled, have accomplished). Karena itu, frasa επλησθησαν αι ημεραι ‘eplēsthēsan ai hēmerai’ berarti hari-hari kehamilan sudah terpenuhi atau sudah sempurna, tidak lebih cepat dan tidak lebih lambat. Hal ini menunjukkan bahwa kelahiran bayi Yesus adalah persalinan cukup bulan (at term), bukan persalinan prematur maupun telat bulan (postmature).

Dengan menggunakan pendekatan kedokteran modern, diperoleh kisaran tanggal kelahiran Isa Al-Masih berkisar antara 9-29 Desember 5 SM Kalender Julian, dihitung dari 25 Maret, tanggal Maria mulai hamil.

Sedikit berbeda dengan cara hitung kedokteran modern, kehamilan cukup bulan (at term) menurut tradisi Ibrani kuno dihitung sembilan bulan genap. Tradisi Ibrani ini di kemudian hari dicatat oleh Maimonides pada abad 12 Masehi dalam bukunya.

Jika seorang tahu pasti bahwa seorang bayi dilahirkan setelah genap sembilan bulan, maka, kalau pun bayi itu meninggal saat lahir, kita meratapinya. (Aveilut 1:7)

Catatan yang jauh lebih kuno mengenai cara menghitung tanggal kelahiran bayi Isa ditemukan dalam Piagam Rasuliyyah Buku Kelima Bagian Ketiga.

Saudara-saudara, peringatilah hari-hari raya; dan yang pertama dari semua hari raya itu adalah hari Natal yang harus kamu peringati pada hari ke-25 bulan ke-9.1

Catatan sejarah ini berasal dari sekitar tahun 70 Masehi, atau 3 abad sebelum jaman Konstantin dan sebelum Konsili Nicea 1. Bulan ke-9 pada Piagam Rasuliyyah tersebut dihitung dari tanggal awal kehamilan Maria.

 25 Maret + 9 bulan = 25 Desember

  Selanjutnya, kita dapat melakukan perbandingan antara tanggal yang diperoleh dari perhitungan Alkitab dengan catatan sejarah yang berasal dari era sebelum Konstantin dan sebelum Konsili Nicea 1.

 

Pendekatan Hasil perhitungan
Kedokteran modern 9-29 Desember
Tradisi Israel kuno 25 Desember

 

Tanggal lahir Isa/ Yesus dengan pendekatan tradisi Ibrani kuno dan kedokteran modern.
Tanggal lahir Isa/ Yesus dengan pendekatan tradisi Ibrani kuno dan kedokteran modern.
Pendekatan Sebelum Konstantin & Nicea 1 (SKN1)
Piagam rasuliyyah (70 M) 3 abad SKN1
Theophilus, bishop Kaesarea (115-181 M) 2 abad SKN1
Hipolitus (225 M) 1 abad SKN1

Simak juga perhitungan komputer tentang astronomi 25 Desember 5 SM Kalender Julian.

Jadi, berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Yesus Kristus alias Isa Al-Masih lahir pada 25 Desember 5 SM Kalender Julian atau 25 Tevet 3757 Kalender Ibrani Kuno. Inilah Natal alias Milad Al-Masih.


Bibliography

1 http://st-takla.org/books/en/ecf/007/0070451.html; February 2nd, 2015

Version

English | Bahasa Indonesia

 

Gabriel Kunjungi Maria

Poin penting untuk memahami alur berpikir Natal 25 Desember adalah kedatangan malaikat Jibril ke Maria pada bulan keenam, sebagaimana yang dikisahkan dalam Lukas 1:26-27.

Dalam bulan yang keenam, malaikat Jibril diutus Allah ke sebuah kota yang bernama Nazaret di Galilea.

Ia diutus kepada seorang gadis perawan, tunangan seorang laki-laki yang bernama Yusuf, keturunan Nabi Daud. Nama gadis itu Maryam. (Lukas 1:26-27)

Frasa “bulan keenam” pada Lukas 1:26 punya rujukan internal yang disebutkan dalam Lukas 1:36.

Sesungguhnya Elisabet, sanak saudaramu itu, sedang mengandung seorang anak laki-laki pada masa tuanya ini. Memang dahulu ia dikatakan mandul, tetapi sekarang usia kandungannya sudah enam bulan. (Lukas 1:36, terjemahan KSI LAI)

Dari Lukas 1:36 ini kita dapat mengetahui bahwa “bulan keenam” dalam Lukas 1:26 dihitung dari tanggal awal kehamilan Elisabet, yaitu: tanggal 17 Tishri 3756. Kalau begitu, tanggal kunjungan Gabriel dapat kita hitung sebagai berikut:

Perhitungan waktu Gabriel kunjungi Maria
Perhitungan waktu Gabriel kunjungi Maria
Kalender Ibrani Kuno Kalender Julian Kuno Kalender Gregorian Modern
17 Nisan 3756 25 Maret 5 SM 23 Maret 5 SM

Jadi, malaikat Gabriel mengunjungi Maria pada tanggal 17 bulan Nisan 3756 Kalender Ibrani kuno atau 25 Maret 6 SM Kalender Julian.


Version

English | Bahasa Indonesia