Kristolog palsu Haji Insan HL Mokoginta menjanjikan hadiah jutaan bagi siapa saja yang dapat menjawab pertanyaan tersebut di atas. Silakan pembaca berikan jawaban itu kepadanya dan jangan lupa, minta uang hadiahnya. Silakan uang hadiahnya untuk Anda. Kalau dia mengelak dan tidak mau memenuhi janjinya, maka dia bukan hanya haji kristolog palsu, tapi juga haji penipu.
Ya, Natal beneran hari lahir Yesus Kristus/ Isa Al-Masih.
Frasa “Natal Kristus” (Milad Al-Masih) berasal dari kata “Natal” (lahir) dan “Yesus Kristus” (Isa Al-Masih). Frasa ini terdiri dari 2 pikiran utama, yaitu: Natal dan Isa Al-Masih. Seperti yang ditunjukkan oleh nama itu, Al-Masih adalah tokoh utama dalam Natala. Sinterklas, pohon Natal, dsb harus hanya jadi suporter yang baik.
Natal merayakan hari lahir Isa Al-Masih alias Yesus Kristus. Perayaan kelahiran Isa dicontohkan oleh para malaikat dan para gembala dalam Lukas 2: 13-14 dan Lukas 2: 20 saat mereka merayakan kelahiran Isa untuk pertama kalinya.
Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” (Lukas 2: 13-14)
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. (Lukas 2: 20)
Dalam tabel di bawah ini, Anda dapat menelusuri ayat-ayat yang merujuk ke tanggal 25 Desember sebagai hari lahir Isa Al-Masih alias Yesus kristus.
15 Tishri 3756 Kalender Ibrani
26 September 6 SM Kalender Julian
Gabriel/ Jibril mengunjungi Zakharia pada Hari Raya Pondok Daun (Lukas 1: 10-11), hari di mana seluruh bangsa Israel berkumpul di dalam dan di luar Bait Alah di Yerusalem.
Sementara itu seluruh umat (λαος = bangsa) berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. (Lukas 1: 10-11)
16 Tishri 3756 petang Kalender Ibrani
26 September 6 SM Julian Calendar
Zakaria berangkat pulang ke rumahnya di Hebron segera setelah tugasnya selesai (Lukas 1: 23). Ini menyiratkan, dia tidak bermalam di Yerusalem. Dia ingin segera menyampaikan kabar baik yang diterimanya dari malaikat kepada istrinya.
Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. (Lukas 1: 23)
16 Tishri 3756 pagi Kalender Ibrani
27 September 6 SM Kalender Julian
Zakaria tiba di rumahnya.
Menimbang jarak dan waktu tempuh Yerusalem-Hebron pada masa lalu dengan berjalan kaki sepanjang malam tanpa tidur, usinya yang sudah tua, dan sehari penuh bertugas di Bait Allah, maka dia kelelahan.
Dia beristirahat sepanjang sisa hari tanggal ini. Fertilisasi tidak terjadi pada hari ini, tapi pada malam hari yang sudah masuk tanggal hari berikutnya, yaitu….
Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin (επλησθησαν αι ημεραι => melahirkan cukup bulan). (Lukas 2:6)
Hari ini telah lahir bagimu di kota Daud seorang Penyelamat, yaitu Al Masih, Junjungan kita. (Lukas 2:11)
Meskipun begitu, ia tetap tidak melakukan hubungan sebagai suami istri dengannya sampai Maryam melahirkan. Kemudian setelah bayi itu lahir, Yusuf menamai bayi itu Isa. (Matius 1: 25)
Natal beneran hari lahir Yesus Kristus alias Isa Al-Masih.
Andai Isa/ Yesus lahir bulan Oktober, piket rombongan imam akan dimulai bulan Nisan atau Iyyar. Faktanya, Ezra 7: 8-10 dan Rabbi Jose ben Halafta (150 M) mengindikasikan, piket rombongan imam dimulai bulan Av, bukan Nisan atau Iyyar.
Lalu tibalah ia di Yerusalem pada bulan kelima, yakni pada tahun ketujuh zaman raja itu. Tepat pada tanggal satu bulan pertama ia memulai perjalanannya pulang dari Babel dan tepat pada tanggal satu bulan kelima ia tiba di Yerusalem, oleh karena tangan murah Allahnya itu melindungi dia. Sebab Ezra/ Uzair telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel. (Ezra 7:8-10)
Dari mana kita tahu bahwa Bait Allah kedua juga hancur pada tanggal 9 Ab? Kami telah mempelajarinya di Boraitha: ‘Sebuah peristiwa bahagia disematkan kepada suatu hari di mana peristiwa bahagia yang lain terjadi, sementara bencana dianggap berasal dari hari ketika musibah lain terjadi,’ dan diceritakan bahwa ketika Bait Allah yang pertama dihancurkan, hal itu terjadi pada malam sebelum tanggal 9 Ab, yang juga merupakan malam dekat Sabat dan juga menutup tahun Sabat. Yang bertugas pada waktu itu adalah dari Yehoiarib/ Yoyarib, dan orang-orang Lewi bertilawat pada tempat yang tepat, pada saat membaca bagian xciv: 23 [Mazmur 94:23]: “Ia akan membalas kepada mereka perbuatan jahat mereka, dan karena kejahatan mereka Ia akan membinasakan mereka; TUHAN, Allah kita, akan membinasakan mereka”; dan mereka tidak punya waktu sampai akhir bagian yang menyimpulkan, ‘Ia akan membinasakan mereka; TUHAN, Allah kita, akan membinasakan mereka’, sebelum musuh masuk dan menguasai Bait Allah. Hal ini terjadi juga pada kehancuran Bait Allah yang kedua.1
Andai Isa lahir bulan Oktober, Gabriel/ Jibril menemui Zakharia bulan Juni. Menurut Lukas 1: 9-10, Jibril menemui Zakharia saat seluruh Israel berkumpul di Yerusalem.
Sementara itu seluruh umat (λαος = bangsa) berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. (Lukas 1: 10-11)
Tidak ada hari raya yang mewajibkan seluruh bangsa Israel berkumpul di Yerusalem pada bulan Juni. Sebenarnya, Lukas 1: 9-10 merujuk ke Hari Raya Pondok Daun sebagai hari kedatangan Jibril ke Zakharia. Dengan demikian, Natal berlangsung tanggal 25 Desember5 SMKalender Julian.
Simpulan
Petunjuk-petunjuk ini menolak opini Isa lahir bulan Oktober. Isa/ Yesus tidak lahir bulan Oktober.
Kenapa Malam Natal berlangsung tanggal 24 Desember malam?
Jawab
Karena hari baru dalam masyarakat Ibrani kuno itu dimulai setelah matahari tenggelam, bukan tengah malam pukul 00:00. Karena itu, 25 Desember dalam Ibrani kuno dimulai tanggal 24 Desember setelah matahari tenggelam.
Pada jaman kita sekarang, hari baru dimulai pukul 00:00 tengah malam. Tapi, pada jaman kuno di Israel, hari baru dimulai saat matahari tenggelam. Malam hari dibagi jadi 12 jam, begitu juga siang hari.
Silakan lihat tabel di bawah ini.
Waktu Ibrani Kuno
Padanan Waktu Modern
Jam
Tanggal
Jam
Tanggal
Matahari terbenam
12
24 Desember
18
24 Desember
1
25 Desember
7 p.m.
24 Desember
2
25 Desember
8 p.m.
24 Desember
3
25 Desember
9 p.m.
24 Desember
4
25 Desember
10 p.m.
24 Desember
5
25 Desember
11 p.m.
24 Desember
6
25 Desember
12 p.m.
24 Desember
7
25 Desember
1 a.m.
25 Desember
8
25 Desember
2 a.m.
25 Desember
9
25 Desember
3 a.m.
25 Desember
10
25 Desember
4 a.m.
25 Desember
11
25 Desember
5 a.m.
25 Desember
12
25 Desember
6 a.m.
25 Desember
1
25 Desember
7 a.m.
25 Desember
2
25 Desember
8 a.m.
25 Desember
3
25 Desember
9 a.m.
25 Desember
4
25 Desember
10 a.m.
25 Desember
5
25 Desember
11 a.m.
25 Desember
6
25 Desember
12 a.m.
25 Desember
7
25 Desember
1 a.m.
25 Desember
8
25 Desember
2 a.m.
25 Desember
9
25 Desember
3 a.m.
25 Desember
10
25 Desember
4 a.m.
25 Desember
11
25 Desember
5 a.m.
25 Desember
12
25 Desember
6 a.m.
25 Desember
Setelah matahari terbenam tanggal 24 Desember, dimulailah Malam Natal25 Desember. 🙂
Kelahiran melalui perawan hanya disebutkan dalam Matius (1:18) dan Lukas (1:26-35). Hal itu tidak disebutkan dalam Markus dan Yohanes. Kenapa hanyd disebutkan dalam Matius dan Lukas? Kenapa tidak disebutkan oleh keempat Injil? Bagaimana bisa Anda percaya pada kelahiran perawan kalau hanya disebutkan dalam 2 Injil?
Sebenarnya….
Disinformasi dalam kemasan pertanyaan itu dibangun di atas asumsi tersirat yang keliru, yaitu: ada 4 Injil. Asumsi tersebut memandang Injil sebagai 4 obyek 2 dimensi yang berdiri sendiri-sendiri secara terpisah.
Hal yang sebenarnya justru berlawanan dengan asumsi keliru tersebut. Sebenarnya, Injil menyebut Injil dalam bentuk singular/ tunggal. Hal itu berarti, hanya ada 1 Injil yang dilaporkan oleh 4 orang pelapor yang berdiri pada 4 titik berdiri dan 4 sudut pandang yang berbeda.
Masing-masing pelapor punya sudut pandang yang berbeda dan berfokus pada dimensi yang berbeda pada 1 diri Isa Al-Masih.
Matius berfokus pada kemaharajaan Isa Al-Masih/ Yesus Kristus.
Markus berfokus pada kehambaan Isa Al-Masih.
Lukas berfokus pada kemanusiaan Isa Al-Masih.
Yohanes berfokus pada esensi Isa Al-Masih.
Sehubungan dengan kelahiran Isa Al-Masih, mereka melaporkan 1 realitas dari sudut pandang yang berbeda pula.
Matius melaporkan dari sudut pandang “istri Yusuf melahirkan Isa Al-Masih ketika dia masih perawan.”
Lukas melaporkan dari sudut pandang “Perawan Maria melahirkan Isa Al-Masih atau Yesus Kristus”.
Yohanes melaporkan dari sudut pandang “Kelahiran Isa adalah Ilmu Allah yang turun/ nuzul ke bumi dan tinggal dalam manusia Isa Al-Masih.”
Markus tidak melaporkan kelahiran Isa karena laporannya ditujukan pada para murid yang telah mengenal Isa secara pribadi, termasuk tanggal lahirnya, orangtuanya, dan silsilahnya.
Selain itu, dua saksi sudah cukup untuk mengkonfirmasi (Yohanes 8: 17, Yesaya 8: 2, Ulangan 19:15).
Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah. (John 8: 17)
“Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apapun atau dosa apapun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan. (Ulangan 19: 15).
Maka aku memanggil dua saksi yang dapat dipercaya, yaitu imam Uria dan Zakharia bin Yeberekhya. (Isaiah 8: 2)
Kesaksian kelahiran Isa atau Yesus dari 3 pelapor, yaitu Matius, Lukas, dan Yohanes, sudah memenuhi syarat yang diperlukan.
Yesus atau Isa adalah Al-Masih/ Kristus/ Mesias, menurut nubuat Yesaya 7: 14.
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perawan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yesaya 7: 14)
Dia bukan hanya perempuan muda, tapi juga perawan. Kelahiran Isa dari Maria adalah identifikasi yang kuat bahwa Isa adalah Al-Masih alias Kristus. Andai Maria tidak perawan, maka Isa bukan Al-Masih.
Isa adalah Ilmu Allah atau Kalam dari Allah. Kalam itu diutus oleh Allah dari surga agar turun ke dunia menjadi manusia, sesuai nubuat Yesaya 55: 11.
demikianlah Kalam-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepada-Nya. (Yesaya 55: 11)
Ayat ini berkaitan erat dengan Yohanes 1: 1-3 dan Yohanes 17: 1-3, yang menekankan bahwa esensi Isa Al-Masih adalah Ilmu Allah atau Kalam Allah yang diutus turun ke dunia. Ilmu Allah atau Kalam Allah bukan makhluk.
Isa lahir tanpa sifat dosa, maka ia berpotensi untuk tidak berbuat dosa. Isa memanfaatkan potensinya ini dengan sangat baik, sehingga dia tidak berbuat dosa. (1 Petrus 2: 22).
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. (1 Petrus 2: 22)
Sifat dasar tanpa dosa mungkin dicapai dengan kelahiran perawan tanpa melibatkan sel-sel dari orangtua, baik itu sel telur, sel sperma, maupun sel-sel lainnya.
Daging Isa Al-Masih adalah manusia yang dilahirkan oleh wanita dan makhluk.
Injil itu menjelaskan tentang Sang “Anak”1 yang datang dari Allah, yaitu Sang “Anak”1 yang dilahirkan sebagai manusia melalui garis keturunan Nabi Daud (Roma 1: 3)
Catatan
1Kata kias “Anak” merujuk ke Ilmu Allah atau Kalam Allah.
Natal adalah peringatan turunnya Ilmu Allah atau Kalimat dari Allah menjadi manusia (Yohanes 1:14). Dari perspektif ini, Natal beranalogi dengan nuzulul Qur’an.
Berkali-kali Ilmu Allah diturunkan jadi kitab (Taurat, Zabur, Hikmah, dsb), tapi hanya satu kali saja Ilmu itu turun jadi manusia. Dari sekian milyar tahun, Kalam Allah cuma 1 kali turun jadi manusia, inilah Natal atau Milad Al-Masih. Inilah keistimewaan Natal.
Natal memperingati kelahiran kodrat manusia Isa Al Masih (Lukas 2: 6). Dari perspektif ini, Natal atau Milad Al-Masih beranalogi dengan Maulid Nabi atau beranalogi dengan ulang tahun Anda. Anggaplah ini ulang tahun tokoh terkenal.
Diteladankan oleh para malaikat (Lukas 2: 13-14). Tentang hal ini sudah kita bahas dalam posting “Dalil Perayaan Natal dalam Injil“, silakan diklik dan disimak.
Warisan leluhur umat Al-Masih abad 1-3 Masehi yang perlu dilestarikan, agar tidak punah ditelan jaman. Aspek kulit perayaan Natal dapat disesuaikan dengan perkembangan jaman. Namun intinya tetap, yaitu memperingati kelahiran Isa Al-Masih ke dunia ini, bukan memperingati Sinterklas. 😀
Perayaan Natal hanya terjadi 1 tahun sekali, sehingga dipandang sebagai momen istimewa.
Apakah suhu 25 Desember malam di Betlehem memungkinkan bayi hidup?
Jawab
Ya.
Suhu rata-rata musim dingin di Bethlehem, Palestina, pada 25 Desember berkisar antara 6-14° C. Suhu malam hari berada pada kisaran 6° C di udara terbuka. Namun, bayi Isa, Maria, dan Yusuf berada dalam gua, bukan di alam terbuka. Udara dalam gua lebih hangat daripada di luar gua.
Menurut Justin Martir alias Yustinus Martir yang hidup pada tahun 100-165 M, ruang tersebut adalah gua1 yang berada di dekat desa Bethlehem.
But when the Child was born in Bethlehem, since Joseph could not find a lodging in that village, he took up his quarters in a certain cave near the village; and while they were there Mary brought forth the Christ and placed Him in a manger, and here the Magi who came from Arabia found Him.2
Tapi ketikaanakitu lahirdi Betlehem, karena Yusuftidak bisa menemukanpenginapandi desa itu, ia mengambiltempatdisebuah guadekat desaitu; dan sementaramereka ada di situMariamelahirkanKristus/ Al-Masihdan menaruh bayinya di dalam palungan, dan di siniorang Majusyang datang dariArabmenemukan dia
Pada tahun 327 M, Church of the Nativity dibangun di atasnya, sebagai monumen untuk mengabadikan tempat tersebut.
Isa Al-Masih dibaringkan dalam palungan batu yang tentunya diberi alas agar empuk dan hangat, dan palungan tersebut berada dalam gua itu. Dinding gua menahan udara dingin dari luar.
Selain itu, bayi Isa yang baru lahir diberi kain lampin yang melilit tebal pada badan bayi. Sebelum dililit kain lampin, seluruh tubuh bayi dibalur dengan minyak. Kain lampin itu kain panjang yang dililitkan membungkus bayi. Minyak dan kain lampin ini membuat bayi tetap hangat.
Injil juga mengisahkan, para gembala dapat melihat bayi Isa Al-Masih yang dibebat kain lampin pada malam Natal pada kisaran tengah malam hingga 2 malam. Ini menyiratkan ada sumber cahaya, yaitu api/ perapian, dalam gua tersebut. Dan, perapian menghangatkan udara dalam gua.
Simpulan
Kain lampin, gua, dan api/ perapian punya kontribusi dalam menghangatkan suhu bagi bayi manusia Isa Al-Masih yang baru lahir, sehingga bayi Isa dapat bertahan dalam suhu malam hari di Betlehem.
Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin (Lukas 2:6, terjemahan TB LAI)
Frasa αι ημεραι ‘ai hēmerai’ berarti waktu atau hari. Sementara itu, kata επλησθησαν ‘eplēsthēsan’ berbentuk aorist pasif dan berasal dari kata πληθω ‘plēthō’ “mengisi, menggenapi, memenuhi, menyempurnakan”.
Maka, kata επλησθησαν ‘eplēsthēsan’ berarti: telah terisi sampai penuh atau telah terpenuhi (Ing: have fulfilled, have accomplished). Karena itu, frasa επλησθησαν αι ημεραι ‘eplēsthēsan ai hēmerai’ berarti hari-hari kehamilan sudah terpenuhi atau sudah sempurna, tidak lebih cepat dan tidak lebih lambat. Hal ini menunjukkan bahwa kelahiran bayi Yesus adalah persalinan cukup bulan (at term), bukan persalinan prematur maupun telat bulan (postmature).
Dengan menggunakan pendekatan kedokteran modern, diperoleh kisaran tanggal kelahiran Isa Al-Masih berkisar antara 9-29 Desember 5 SM Kalender Julian, dihitung dari 25 Maret, tanggal Maria mulai hamil.
Sedikit berbeda dengan cara hitung kedokteran modern, kehamilan cukup bulan (at term) menurut tradisi Ibrani kuno dihitung sembilan bulan genap. Tradisi Ibrani ini di kemudian hari dicatat oleh Maimonides pada abad 12 Masehi dalam bukunya.
Jika seorang tahu pasti bahwa seorang bayi dilahirkan setelah genap sembilan bulan, maka, kalau pun bayi itu meninggal saat lahir, kita meratapinya. (Aveilut 1:7)
Catatan yang jauh lebih kuno mengenai cara menghitung tanggal kelahiran bayi Isa ditemukan dalam Piagam Rasuliyyah Buku Kelima Bagian Ketiga.
Saudara-saudara, peringatilah hari-hari raya; dan yang pertama dari semua hari raya itu adalah hari Natal yang harus kamu peringati pada hari ke-25 bulan ke-9.1
Catatan sejarah ini berasal dari sekitar tahun 70 Masehi, atau 3 abad sebelum jaman Konstantin dan sebelum Konsili Nicea 1. Bulan ke-9 pada Piagam Rasuliyyah tersebut dihitung dari tanggal awal kehamilan Maria.
25 Maret + 9 bulan = 25 Desember
Selanjutnya, kita dapat melakukan perbandingan antara tanggal yang diperoleh dari perhitungan Alkitab dengan catatan sejarah yang berasal dari era sebelum Konstantin dan sebelum Konsili Nicea 1.
Jadi, berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Yesus Kristus alias Isa Al-Masih lahir pada 25 Desember 5 SM Kalender Julian atau 25 Tevet 3757 Kalender Ibrani Kuno. Inilah Natal alias Milad Al-Masih.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.