DISINFORMASI: Maria orang suku Lewi

Disinformasi

Elizabet adalah wanita keturunan Harun dan menikah dengan Zakharia yang juga keturunan Harun (Lukas 1: 5).

Pada jaman Herodes, Raja Yudea ada seorang Imam bernama Zakharia dari rombongan Abia. Istrinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elizabet (Lukas 1:5)

Maria adalah kerabat Elizabet (Lukas 1: 36).

Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. (Lukas 1: 36)

Maka, Maria (dan juga Yesus anaknya) adalah juga berasal dari suku yang sama, yakni suku Lewi.

Sebenarnya….

Maria itu orang suku Yahudi, mengikuti klan Daud dari garis ayahnya, karena masyarakat Ibrani itu patrilineal(i), bukan matrilienal(i), dan ibu Maria bukan pemegang pusaka penerus klan keluarga.

Kekerabatan Maria-Elisabet. Maria meneruskan klan Daud dari ayahnya, bukan klan Harun dari ibunya.
Kekerabatan Maria-Elisabet. Maria meneruskan klan Daud dari ayahnya, bukan klan Harun dari ibunya.

Disinformasi tersebut menggunakan asumsi implisit bahwa kata “sanak ” itu bermakna saudara kandung dalam keluarga inti, yaitu: kakak-adil. Kenyataannya, kata “sanak” itu berasal dari kata συνγενες “sun-genes” yang berarti saudara dalam keluarga besar, misal, keponakan, sepupu, paman, bibi, uwak, dsj. Elisabet bukan saudara kandung Maria dalam keluarga inti Eli.

Ibrani 7:14 dan Matius 2: 2 menyatakan bahwa Isa Al-Masih bersuku Yehuda/ Yahudi, juga dalam Lukas 1: 32 menyatakan bahwa Isa itu keturunan Daud serta disiratkan sepanjang Lukas 1-3.

Ia akan menjadi besar dan akan disebut Sang Anak yang datang dari Allah Yang Mahatinggi. Allah, Tuhan kita, akan memberikan kepada-Nya takhta Daud, nenek moyang-Nya.(Lukas 1: 32)

dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” (Matius 2:2)

Sudah sangat jelas bahwa Junjungan kita yang hakikatnya Ilahi itu berasal dari suku Yehuda, sedangkan tentang suku ini Musa tidak pernah mengatakan sesuatu pun mengenai imam-imam. (Ibrani 7: 14)

Tiga hal tersebut menunjukkan bahwa silsilah Maria itu dari suku Yehuda, bukan suku Lewi. Ini sesuai dengan masyarakat Ibrani kuno yang patrilineal, seperti yang telah disebutkan di atas.

Hubungan kekerabatan Maria dengan Elisabet terjadi melalui pernikahan, seperti yang telah dibahas dalam posting “Elisabet sepupu Maria“.

Disinformasi tersebut diproduksi dengan mengabaikan patrilinealisme masyarakat Ibrani kuno, melekatkan asumsi keliru dan implisit pada kata “sanak”, dan mengabaikan ayat-ayat dalam Alkitab yang menunjukkan penarikan garis keturunan patrilineal bahwa Maria itu bersuku Yahudi, sama seperti ayahnya.

Simpulan

  1. Secara biologis, Maria dapat disebut “anak Harun” dan “anak Daud”, karena, secara biologis, orangtuanya dari 2 klan tersebut.
  2. Secara silsilah antropologis, Maria adalah anak Daud, anggota suku Yehuda, sebab masyarakat Israel itu patrilineal. Apapun kesukuan ibu tidak menurun pada anak, sebab kesukuan anak diwarisi dari bapak. Umumnya demikian, kecuali bila ibu adalah pemegang pusaka keluarga.
  3. Karena masyarakat Israel itu patrilineal, bukan matrilineal, maka Maria adalah orang suku Yehuda, sama seperti Eli, ayahnya.
  4. Teknik produksi disinformasi:
    1. Mengabaikan ayat-ayat yang menginformasikan bahwa Maria itu orang suku Yahudi.
    2. Mengabaikan patrilinealisme pada masyarakat Ibrani kuno.
    3. Melekatkan asumsi implisit yang salah pada kata “sanak”.

Istilah

(i)Patrilineal: menarik garis keturunan dari pihak ayah.

(ii)Matrilineal: menarik garis keturunan dari pihak ibu.

Tinggalkan komentar